Akibat Cerai, 3 Saudara di Indramayu Alami Depresi
INDRAMAYU - Meningkatknya angka perceraian berdampak buruk bagi sebagian keluarga di Kabupaten Indramayu. Salah satunya terjadi di Desa Temiyang, Kecamatan Kroya.
Sebanyak 3 bersaudara sekaligus depresi setelah bercerai dengan pasangannya, Kamis (27/8). Bertambah buruk karena kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan.
\"Iya, si C (41) ini memang sudah stres berat sejak 2 tahun yang lalu. Dia begitu setelah cerai dengan istrinya. Dia sering ngamuk, jadi keluarganya terpaks memasung kakinya. Supaya tidak merusak rumah atau melukai orang lain,\" terang Rizki (27) warga sekitar.
Baca juga:
PRA Luqman Belum Berencana Bertemu Pihak yang Menolak Penobatan Sultan Sepuh XV
Vaksin Covid-19, Segini Harganya
Bersamaan satu atap rumah dengan si C, yang masih dalam ikatan saudara berinisial T (59). Senasib dengan C, si T juga rumah tangganya cerai sejak 10 tahun yang lalu. Akibatnya dia mendapatkan gangguan jiwa atau depresi berat.
\"Iya, T ini juga sama-sama ditinggal cerai oleh istrinya sudah 10 tahun lalu. Sampai sekarang masih begitu saja. Sangat memprihatinkan kita lihat kondisinya.\" imbuhnya saat dikonfirmasi Radar Indramayu.
Sementara satu lagi persis di sampingnya ada orang berinisial S (40) mengalami hal serupa. S memgalami tekanan mental hebat akibat cerai dengan suaminya 5 tahun yang lalu.
\"Kalau S itu beda rumah dengan C dan T. Soalnya kadang sering berantem dan bahkan bisa saling melukai. Jadi kasihan, daripada membahayakan, keluarga memisahkan satu sama lain,\" tandasnya.
Rizky juga memaparkan, total 3 orang yang depresi akut ini mengundang banyak keprihatinan dari tetangga terlebih keluarganya. Hanya saja, keluarganya bukan dari kalangan orang mampu, jadi sulit untuk menjalani pengobatan.
\"Ya, kita tetangga sih hanya bisa mendoakan
Semoga mereka segera sembuh dari penyakitnya ini. Biar bisa normal kembali dan berbaur dengan kita semua,\" pungkasnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
